TUGAS
BAHASA INDONESIA
TATA TULIS
Anggota Kelompok :
Andini
Nur Hidayah (43A87006130141)
Ismantina
(43A87006130299)
Fadli
(43A87006130658)
Rezi
Tri Hatmaka (43A87006130159)
Awaludin
Nur (43A87006130164)
Kelas :
S1/TI/3C/P
Dosen :
Dedeh
Hetty, Dra.
TEKNIK
INFORMATIKA
STMIK
BANI SALEH BEKASI
2014
ABSTRAK
Setiap bahasa memiliki aturan penulisan
tersendiri, baik itu dalam tata bahasa atau tata tulis sendiri. Oleh karena
itu, penulis harus mengetahui aturan-aturan tersebut agar hasil karyanya dapat dipahami
sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan. Tata tulis bahasa indonesia
dikenal dengan EYD(ejaan yang disempurnakan). EYD merupakan standar umum yang
ditetapkan oleh pemerintah yaitu Departemen Pendidikan Nasional sebagai standar
baku dalam penulisan bahasa Indonesia.
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang
dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami membahas “Tata Tulis dalam Bahasa Indonesia”. Suatu permasalahan untuk
membuktikan bahwa bagaimana cara penulisan bahasa yang baik dan benar dalam
bahasa Indonesia dan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Makalah ini
dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Tata tulis bahasa Indonesia
yang sesuai dengan EYD, yang dapat membantu kita dalam memaksimalkan pembuatan
karya tulis dengan baik dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah.
Harapan agar
mahasiswa mampu menggunakan tata tulis dengan baik dan benar. Sekaligus
melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “bahasa
Indonesia”.
Dalam proses
pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan
saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan kepada :
a)
Ibu Dedeh Hety,
selaku dosen mata kuliah “Bahasa Indonesia”.
b)
Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah
ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfaat.
Bekasi, 19 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Abstrak
................................................................................................................... 2
Kata
Pengantar
......................................................................................................... 3
Daftar
Isi ................................................................................................................. 4
Bab
I Pendahuluan ................................................................................................... 5
1.1.
Latar Belakang ............................................................................................. 5
1.2.
Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3.
Tujuan .......................................................................................................... 5
1.4.
Manfaat
......................................................................................................... 6
Bab
II Landasan Teori............................................................................................... 7
Bab
III Isi dan Pembahasan
...................................................................................... 9
3.1. Tanda Baca
.................................................................................................... 9
3.2. Ejaan
............................................................................................................. 11
3.3. Huruf Kapital atau Huruf Besar ................................................................... 14
3.4 Pemenggalan Kata
........................................................................................ 16
Bab
IV Kesimpulan ........................................................................... ..................... 18
Daftar
Pustaka
.................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Tata
tulis bahasa Indonesia telah berlaku sejak tahun 1972, penulisan bahasa
indonesia sendiri harus mengikuti aturan yang telah tercantum dalam pedoman
umum yang telah disempurnakan. Hampir semua masyarakat baik itu pelajar,
mahasiswa ataupun pekerja juga harus mempelajari tata tulis dalam bahasa Indonesia.
Misalnya, mahasiswa harus mengetahui bagaimana tata tulis yang baik dan benar
untuk pembuatan skripsi ataupun proposal. Untuk itu maka mahasiswa harus
mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus ada dalam penulisan
karya tulis tersebut.
Dalam
tata tulis bahasa Indonesia maka kita harus memperhatikan kaidah-kaidah yang
ada dalam tata tulis. Seperti kaidah dalam pemakaian huruf, penulisan huruf,
penulisan kata, dan pungtuasi atau tanda baca. Untuk itu kita harus memahami
dan mempelajari aturan dalam tata tulis bahasa Indonesia dengan baik dan
sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Dalam pedoman yang dibuat oleh Menteri Pendidikan Nasional tentang pedoman umum
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dipergunakan bagi instansi
pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
1.2.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan tata tulis bahasa Indonesia?
2.
Bagaimana
penggunaan ejaan dan penulisan huruf dalam kaidah tata tulis bahasa Indonesia?
3.
Bagaimana
penggunaan tanda baca dalam tata tulis bahasa Indonesia yang baik dan benar?
4.
Bagaimana
pemakaian huruf kapital yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia?
1.3.
Tujuan
1.
Mahasiswa
memahami apa itu tata tulis bahasa Indonesia.
2.
Mahasiswa
mampu menjelaskan penggunaan ejaan dan penulisan huruf.
3.
Mahasiswa
mampu menjelaskan penggunaan tanda baca.
4.
Mahasiswa
memahami pemakaian huruf kapital dengan baik dan benar.
1.4.
Manfaat
1.
Mahasiswa
mampu mengetahui apa yang dimaksut dengan tata tulis dalam bahasa Indonesia.
2.
Mahasiswa
mampu memahami penggunaan ejaan dan penulisan huruf yang baik dan benar dalam
bahasa Indonesia.
3.
Mahasiswa
mampu menggunakan tanda baca dengan tepat sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada
dalam bahasa Indonesia.
4.
Mahasiswa
mampu menggunakan EYD(Ejaan Yang Disempurnakan) sesuai dengan pedoman bahasa
Indonesia yang dibuat oleh Mentri Pendidikan Nasional.
5.
Mahasiswa
mampu menggunakan huruf kapital yang baik dan benar.
BAB II
LANDASAN
TEORI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tata tulis adalah aturan yang digunakan dalam pemakaian
bahasa sehingga bahasa tersebut dapat terpelihara sesuai dengan proses
perkembangannya sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kaidah bahasa merupakan
suatu himpunan sebagai patokan umum berdasarkan struktur bahasanya.
Macam-macam tata
tulis:
a.
Tanda baca
Tanda baca adalah simbol yang
tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan,
dan juga intonasi
serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda
antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca
adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
b. Dalam pemakaian huruf
v Abjad : abjad yang digunakan dalam
ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf A sampai huruf Z.
v Huruf vokal : Huruf yang melambangkan
vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a,e,i,o, dan u.
v Huruf konsonan : Huruf yang
melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf
b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,o,r,s,t,v,w,r,y, dan z.
v Huruf diftong : dalam bahasa
Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai,au, dan oi.
v Gabungan huruf konsonan.
c.
Huruf Kapital
Huruf Kapital disebut juga Huruf Besar. Huruf kapital adalah huruf
yang berukuran dan berbentuk khusus ( lebih besar dari huruf biasa ), biasanya
digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama
nama diri, dan sebagainya.
d.
Ejaan adalah suatu aturan dalam
penulisan yang mengcangkup tentang tata cara penulisan kata/kalimat, pemisahan
dan penggabungan kata, serta penggunaan tanda baca. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), arti ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan
bunyi-bunyi (yang merupakan kata, kalimat dan sebagainya) dalam bentuk tulisan
(yang diwakili oleh huruf-huruf) serta penggunaan tanda bacanya. Secara khusus,
ejaan diartikan sebagai perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan menggunakan
huruf, baik huruf demi huruf, ataupun huruf yang sudah tersusun menjadi sebuah
kata, frasa, ataupun kalimat.
e.
Menurut
B. S. Kusno (1986:31) yang dimaksud dengan imbuhan adalah morfem terikat
(secara morfologis), yang penulisannya diletakkan pada morfem lain, dan
berfungsi membentuk kata jadian.
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN
3.1.
TANDA BACA
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda
yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa,
lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu
gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Jenis tanda
baca :
Beberapa jenis tanda baca yang penting antara lain
adalah:
- Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir kalimat
berita, atau untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka
Contoh:
Abd. Razaq , SPd
Drs. H. Kholilurrahman
Prof. Ir. Arie Musthofa
1. Ketuhanan yang maha esa (bait pertama dari
pancasila)
- Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat
atau hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan
singkatan, gelar, dan angka-angka.
Contoh:
jika kamu bukan hewan, jin, tau
setan, maka dengarkan apa yang gurumu katakan.
- Tanda ((..)) kurung berfungsi untuk menjelaskan
suatu istilah yang belum banyak diketahui oleh banyak manusia yang baik
juga ada yang jahat di dunia ini.
Contoh:
Kamu jangan egois (mementingkan diri
sendiri).
Karena di persahabatan itu satu
untuk semuanya.
- Tanda (`) kutip satu berfungsi untuk
mengasosiasikan suatu istilah.
Contoh:
Apakah kamu sudah membaca puisi Arie Musthofa yang Berjudul
'inikah yang dinamakan cinta'.
- Tanda ("...") petik berfungsi untuk
menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah drama.
Contoh:
Arie :
"Hey!"
Ririn : "Hey juga.Gimana kabarmu?"
Arie :
"Saya baik! Kamu?"
Ririn : "Alhamdulillah, saya juga baik."
(Contoh tanda petik yang di pakai
dalam dialog)
- Tanda (!) seru berfungsi untuk menegaskan,
memberi peringatan bahwa kalimat yang bertanda seru tersebut perlu untuk
diperhatikan.
Contoh:
Hey......., jangan lakukan itu!.
(Tanda seru yang di pakai untuk memberi
peringatan bahwa sesuatu itu
tidak boleh di lakukan)
- Tanda (?) tanya berfungsi untuk melengkapi
kalimat tanya.
Contoh:
Hey friend, kamu mau kemana besok
malam?
- Tanda (...-...) hubung berfungsi untuk menghubungkan
penggalan kata, kata ulang, rentang suatu nilai.
Contoh:
Kita harus pergi bersama-sama, supaya acara kita semakin
seru.
- Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali
penguraian suatu kalimat.
Contoh:
Saya adalah manusia: punya mata,
telinga, hidung, kaki, tangan, dan
rambut.
3.2.
EJAAN
Ejaan adalah
penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb)
dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan
mempunyai makna. Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu
- aspek fonologis yang
menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad
- aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis
- aspek sintaksis yang
menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.
A. Ejaan
yang disempurnakan
atau EYD
Ejaan yang
disempurnakan atau EYD terdiri dari 26 grafem tunggal dan fonem sebagai berikut:
- Aa (a) /a/
- Bb (be) /b/
- Cc (ce) /c/
- Dd (de) /d/
- Ee (e) /e/ , /ə/ ,/ε/
- Ff (ef) /f/
- Gg (ge) /g/
- Hh (ha) /ha/
- Ii (i) /i/
- Jj (je) /j/
- Kk (ka)/k/,/?/
- Ll (el) /l/
- Mm (em) /m/
- Nn (en) /n/
- Oo (o) /o/, /ɔ/
- Pp (pe) /p/
- Qq (ki) /k/
- Rr (er) /r/
- Ss (es) /s/
- Tt (te) /t/
- Uu (u) /u/
- Vv (fe) /te/
- Ww (we) /w/, /W/
- Xx (eks) /k/+/s/
- Yy (ye) /y/
- Zz (zet) /z/
B.
Huruf Vokal
Huruf yang
melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri
atas huruf a, e, i, o,dan u. Contoh pemakaian dalam kata vokal di awal di tengah di akhir pada
huruf a seperti api, padi, lusa. Dalam vokal e seperti
enak, petak, sore, sedangkan dalam vokal i contohnya itu, simpan, murni. Serta dalam vokal o seperti oleh, kota, radio, dan terakhir pada vokal u contohnya ulang, bumi, ibu. Dalam pengajaran lafal kata, dapat
digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
C.
Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia
terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w,
x, y, dan z. Huruf k di sini melambangkan bunyi hamzah khusus untuk nama dan
keperluan ilmu.
D. Huruf
Diftong
E.
Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu kh,
ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Sama
seperti kata yang lain, gabungan huruf konsonan bisa
terdapat pada awal, tengah, dan akhir kata.
F.
Prinsip-prinsip Penulisan Ejaan
Bahasa Indonesia
Prinsip morfologis merupakan
dua kaidah yang mengkhususkan penulisan sebuah fonem yang memiliki posisi tertentu dalam
morfem atau kata
jadian. Dua kaidah tersebut
adalah:
- Fonem /ɲ/ di muka fonem /c/ atau /j/ ditulis n,
bukan ny.
- Fonem /w/ dan /y/ yang menjadi bagian diftong
ditulis u dan i.
b. Prinsip
historis/tradisional
Prinsip
historis/tradisional berlaku bagi beberapa kata serapan, antara lain:
- Grafem yang
melambangkan konsonan bersuara dipakai untuk konsonan tak bersuara pada
akhir suku kata. Penggunaan ini digunakan untuk fonem /p/, dan d untuk /t/
serta penulisan g untuk /k/ dan j untuk /c/.
- Grafem i di
muka vokal mencerminkan lafal bervarian /i/ atau /y/.
- Penggambaran bunyi /f/ dipakai baik pada huruf v
mau pun v.
- Bunyi Hamzah atau bahasa Arab dituliskan
menggunakan tanda petik tunggal walaupun tanda petik juga dapat digunakn
untuk kata yang lain, misalnya penulisan Jum'at.
- Huruf e digunakan untuk menggambarkan /ə/ di
antara konsonan serapan lama, misalnya pengucapan Inggeris dan Sastera.
- Nama diri orang-orang terdahulu diperbolehkan
menggunakan Ejaan Soewandi bahkan Ejaan Van Ophuijsen, misalnya Soekarno dan
Soeharto.
- Nama diri orang asing dan nama tempat asing
dipertahankan keasliannya, misalnya Michael dan New York.
3.3.
HURUF
KAPITAL ATAU HURUF BESAR
1.
Huruf
kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Contoh
: Mahasiswa
Menulis
2.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh
: Mahasiswa
bertanya, “Kapan kita ujian?”
“Kapan kita
ujian?” tanya mahasiswa.
Kapan kita ujian?
“Besok kita
ujian,” jawab Anto
Besok kita ujian.
3.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertma dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan, kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh
: Maha
Kuasa, Al – Quran
4.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama, nama, gelar kehormatan, keturunan dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh
: Nabi
Muhammad SAW, kanjeng, Cut Nyak Dien, Sultan Hamengku, Sultan Hasanudin, Haji
Agus Salim, Imam Syafii.
5.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama, unsur nama jabatan, pangkat yang diikuti
nama orang.
Contoh
: Presiden
Joko Widodo
6.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Contoh
: Andini
Nur Hidayah
7.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama; nama dasar, suku, bahasa.
Contoh
: Suku
Jawa
8.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya dan
peristiwa sejarah.
Contoh
: Tahun Hijriah, Idul Fitri, Sumpah Pemuda, Proklamasi
Kemerdekaan.
9.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh
: Danau
Toba, Teluk Benggala, Jazirah Arab, Selat Malaka.
10.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama negara, lembaga pemerintah,
ketatanegaraan, dokumen resmi.
Contoh
: Departemen
Pemerintah dan Luar Negeri Republik Indonesia.
11.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama bentuk ulang sempurna yang terdapat pada
badan lembaga pemerintah, ketatanegaraan dan dokumen resmi.
Contoh
: Perserikatan
Bangsa - Bangsa
12.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama buku – majalah, surat kabar dan
judul karangan kecuali kata tugas.
Contoh
: Kompas, Sinar
Abadi dan Bahasa dan Sastra (Apabila judul).
13.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan gelar, pangkat dan sapaan.
Contoh
: Tn.
Ny. Dr. Dokter
14.
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama sapaan kekerabatan.
Contoh
: Pergi ke mana,
Dik?
Di mana buku saya, Kak?
3.4.
PEMENGGALAN KATA
a.
Jika
ditengah kata ada vokal yang berurutan,pemenggalan itu dilakukan antara kedua huruf vokal itu.
Contoh
: ma-in, sa-at, bu-ah.
b.
Jika
ditengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, diantara
dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan.
Contoh : a-nak,
ba-rang, su-lit.
c.
Jika
ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan
diantara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah
diceraikan.
Contoh: man-di,
som-bong, swas-ta, cap-lok, ap-ril.
d.
Jika
ditengah ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan
diantara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Contoh : in-stru-men, ul-tra,
bang-krut, ben-trok.
e. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkaian dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.
Contoh : makan-an, me-rasa-kan, mem-bantu, pergi-lah.
f.
Jika suatu kata
terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satunya itu dapat bergabung dengan
unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan :
1.
Diantara unsur
– unsur itu atau,
2.
Pada unsur gabungan
itu sesuai dengan kaidah diatas.
Contoh :
bio - grafi, bi – o – gra - fi, foto - grafi, fo – to – gra –fi , intro - speksi,
in – tro – spek - si, kilo - gram, ki – lo - gram, kilo - meter, ki – lo - me- ter,
pasca – panen, pas – ca – pa - nen.
BAB IV
KESIMPULAN
Kaidah bahasa merupakan aturan pemakaian bahasa agar bahasa itu
tetap terpelihara dalam perkembangannya. Dalam berbahasa, kita harus mengikuti kaidah sehingga bahasa kita menjadi
terpelihara dengan baik, sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Ejaan, pemakaian huruf kapital,
tanda baca, dan pemenggalan kata dalam ragam tata tulis sangat penting karena
hal tersebut mencangkup tata cara penulisan, kelengkapan tanda baca, penulisan
kalimat yang lengkap dan pemilihan kosakata yang digunakan. Karena tulisan
berbeda penyampaiannya (tulisan harus dibaca), sedangkan pengucapan bahasa
dapat langsung dilakukan maka ejaan yang tepat dapat membantu pembaca untuk
memahami informasi yang diberikan penulis melalui tulisannya.
DAFTAR PUSTAKA